Tuesday, February 6, 2018

REVIEW JUJUR TENTANG FILM DILAN 1990


Halo nama saya Raden Roro Lita Sagita dan ini adalah kali pertama saya untuk menulis di sebuah blog, bebrapa waktu lalu saya pernah membuat sebuah blog namun tidak saya lanjutkan hanya membuat sekilas.  Ok saya adalah gadis kelahiran november tanggal 25 pas sekali dengan moment hari guru , sampai saat ini belum terbersit niat saya untuk menjadi seorang  guru, mungkin karena saya tahu seorang guru memikul beban yang sangat besar di pundaknya terkait dengan masa depan suatu bangsa.. hm... saya tinggal di Kota Mataram.
            Pada post pertama saya kali ini saya ingin membahas atau merieview mengenai film yang fenomenal pada saat ini yaitu film Dilan 1990 pada saat saya menulis postingan ini penonton DILAN 1990 sudah berjumlah 4 Juta Penonton ini adalah hari ke 12 film tersebut di rilis.

Ok kita langsung saja mereview  film ini. Kesan pertama saya pada saat mendengar film ini akan di rilis dengan banyak sekali antusias dari para pecinta film adalah terheran-heran, bayangkan saja tahun 2017 banyak postingan tentang Dilan saya sempat kebingungan apa sih dilan itu ? siapa dia ? kenapa banyak sekali kata-kata dilan yang di post ulang di sosial media salah satu kata yang membuat saya juga jatuh hati pada novel ini ialah Jangan bilang ke aku ada yang menyakitimu nanti, besok orang itu akan hilang. Kata-kata itu membuat saya  merasa pedih mungkin karena terbawa suasana saat membacanya hihi....
Itu singkat cerita saya mengenai novelnya..
Ok saya menonton film dilan itu pada tanggal 29 Januari 2018 tepatnya 4 hari setelah film di rilis di bioskop. Saking penasaran dan antusiasnya , bayangkan film dilan saya menonton sendiri hihi. Dan antriannya bukan main panjang saya baru mendapatkan tiket sekitar 45 menit mengantri dan masih harus menunggu 45 menit lagi untuk kebagian theaternya. Dan itu full..
Dari teaser di youtube sudah membuat saya yakin bahwa film ini adalah film yang bagus dan punya pencapaian tinggi nantinya , antusias banyak orang pun tidak di ragukan.
Okay kembali ke Topik utama  saya kehabisan kata-kata untuk menggambarkan film ini menurut saya sebagai seorang yang telah membaca novelnya ialah semua ekspektasi saya saat membaca novel ini benar-benar tercapai, bagaimana saya membayangkan sosok Dilan semuanya terpenuhi walaupun beberapa bulan yang lalu banyak kritikan pedas terhadap film ini karena telah memilih sosok Iqbaal Ramadhan sebagai Dilan. Banyak yang tidak setuju karena berpendapat bahwa iqbaal tidak cocok memerankan Dilan karena background dia yang dulunya seorang personil boyband , tapi sepertinya alasan itu sangat tidak patut karena banyak aktor film yang merupakan personil boyband contohnya D.O EXO.  Dan saya rasa keraguan tersebut terbayarkan dengan filmnya.
Kita langsung saja berbicara ke Filmnya .. menurut saya film ini memang visualisasi terbaik dari novelnya karena cerita yang di sajikan benar-benar sesuai dengan novelnya.
Memang ada beberapa cerita yang tidak di munculkan di filmnya saya rasa itu karena keterbatasan waktu  dalam waktu 110 menit memang tidak  mungkin di sajikan semua yang ada di novel tersebut, kemudian untuk  latar waktu tahun 1990 memang sedikit membuat film ini saya beri nilai 4 dari 5 karena nuansa 90,an nya memang sedikit tidak terlalu di suguhkan mungkin karena sulit untuk membuat suasana tahun 1990 di tahun 2017 (tahun syuting film).  Terkebih lagi suasana kota bandung yang sudah banyak berubah yang sulit untuk di wujudkan menjadi tahun 1990 , namun di balik hal tersebut yang membuat nuansa 1990 kurang kena ialah pakaian yang di gunakan oleh pemerannya memang kurang kena terutama pemeran Milea , Baju yang ia kenakan malah terkesan tahun 2000’an untuk pemeran dilannya saya pribadi dapat feelnya banget dari jaket jeansnya , baju gombrohnya okelah ya...
Yang paling di soroti di film ialah chemistry dari Dilan dan Milea. Saya tidak tahu lagi cara memuji Acting mereka sudah sangat baik. Saya tidak bisa bayangkan bagaimana seandainya film ini tanpa sosok Iqbaal sebagai dilannya, karena dari kepribadian iqbaal saja sudah pas sekali untuk memerankan sosok dilan ini.
Siapa yang tidak tahu bahwa iqbaal adalah sosok yang cerdas , pandai dalam public speaking, suaranya lembut  , cakep banget hihi... tidak kah itu mewakilkan dilan ???
Di dalam ekspektasi saya dilan pun seperti iqbaal  pas bangetlah di hati hihi..
Yang membuat saya sedikit kecewa sih sebenarnya bukan hal yang terlalu penting hm.... jadi di dalam novelnya Nandan yang adalah seorang Ketua kelas, jago basket swag banget di eranya di dalam film ini terlihat culun dan gak ada swagnya, peran susiana tidak di ekspose padahal yang terlibat pada saat anhar menampar milea adalah Susiana juga namun di sayangkan perannya tidak di lihatkan sebagaimana Peran Kang Adi yang d munculkan di film.

(Milea,Wati, Rani, Nandan )
Banyak adegan yang membuat jantung berdetak kencang, bagi yang sudah membaca novelnya pasti tahu kata-kata dilan yang bak seorang penyair hebat dengan kata-kata meluluhkan hati. Adegan saat Anhar dan Dilan Berantem itu adalah scene terfavorit saya, adegan saat milea dan dilan berdebat di lorong pada saat ada geng motor dari SMA lain nyerang sekolah mereka bagian favorit itu di saat dilan menyenderkan punggungnya di tembok dengan menumpahkan kekhawatiran nya

Ini adegan favorit di novel dan bersyukur ini ada di filmnya. Dan puas banget
- T a d i kemana?||, kutanya dia. Aku melihat matanya nampak cemas

- K a m u tidak apa-apa?|| dia balik nanya sambil meraih satu tanganku dan kubiarkan

- T a d i kemana?|| kutanya dia

—Ada

—Kemana?!!||, kutanya lagi

- Di belakang gereja||. dia menyandarkan punggungya ke tembok, seperti orang yang
baru selesai dari rasa gelisah.
Favorit banget ini dan iqbaal dapet banget perannya

- K a m u ya? ||

-Bukan. Bukan aku. Itu Anhar|| dan ini juga scene favorit di film makasi banget ini udah di tampilin di film suka –suka...

- K a m u juga! ||

-Enggak. Lia. Nanti, nanti kujelaskan||

—Aku mau ke kelas||, kataku sambil pergi. Dilan nyusul.

- D i mana Piyan?||, kutanya tanpa menoleh kepadanya

- M a s i h di belakang gereja||

-Gengster brengsek!||

Adegan fight Anhar dan dilan juga buat film ini bagus banget dapet banget suasananya lucunya juga dapet
Banyak banget adegan-adegan yang bikin ketawa, luluh dan lain sebagainya yang sukses di tampilkan di film ini. 
Kata-kata puitis dilan pun sukses di bacakan oleh iqbaal.
Namun mungkin banyak adegan yang harus di tonton dengan pemikiran yang lebih luas kata lainnya harus di cerna lebih dalam lagi
Seperti adegan dilan yang menantang pak suripto di sana mungkin jika di tonton oleh para abg labil mungkin akan d bilang keren untuk di lakukan , namun sebenranya adegan sperti itu harus di olah ulang di otak kita dngan memahami makna tersirat bahwa seorang guru seharusnya memberi tahu muridnya dengan cara yang baik dulu bukan dengan langsung menarik kerah baju, menampar hingga muridnya tersungkur harusnya ia mencontohkan dengan cara yang baik dahulu.
Segala sesuatu itu tidak harus diselesaikan dengan kekerasan itu pelajaran di film dilan
Belum lagi sosok dilan yang memang terkesan bad boy namun tetap taat pada orang tua, agama, dan memiliki nilai bagus di sekolahnya...

Mungkin ini dulu ya.. kepanjangan ya hihi,,,,  tangan udah keriting nulis hihi.... 
pokokny Kalian wajib banget nonton film ini  SANGAT DI REKOMENDASIKAN DEH .....

No comments:

Post a Comment

Aplikasi Wajib Seorang Youtuber Di HP | Aplikasi untuk youtuber pemula di HP

kali ini saya akan kembali dengan Tema YOUTUBER.. hmm.. pekerjaan yang satu ini sedang banyak di gandrungi oleh orang-orang... men...