Halo nama saya Raden
Roro Lita Sagita dan ini adalah kali pertama saya untuk menulis di sebuah blog,
bebrapa waktu lalu saya pernah membuat sebuah blog namun tidak saya lanjutkan
hanya membuat sekilas. Ok saya adalah
gadis kelahiran november tanggal 25 pas sekali dengan moment hari guru , sampai
saat ini belum terbersit niat saya untuk menjadi seorang guru, mungkin karena saya tahu seorang guru
memikul beban yang sangat besar di pundaknya terkait dengan masa depan suatu
bangsa.. hm... saya tinggal di Kota Mataram.
Pada post pertama saya kali ini saya ingin membahas atau
merieview mengenai film yang fenomenal pada saat ini yaitu film Dilan 1990 pada
saat saya menulis postingan ini penonton DILAN 1990 sudah berjumlah 4 Juta
Penonton ini adalah hari ke 12 film tersebut di rilis.
Ok
kita langsung saja mereview film ini. Kesan
pertama saya pada saat mendengar film ini akan di rilis dengan banyak sekali
antusias dari para pecinta film adalah terheran-heran, bayangkan saja tahun
2017 banyak postingan tentang Dilan saya sempat kebingungan apa sih dilan itu ?
siapa dia ? kenapa banyak sekali kata-kata dilan yang di post ulang di sosial
media salah satu kata yang membuat saya juga jatuh hati pada novel ini ialah
Jangan bilang ke aku ada yang menyakitimu nanti, besok orang itu akan hilang.
Kata-kata itu membuat saya merasa pedih
mungkin karena terbawa suasana saat membacanya hihi....
Itu singkat cerita saya
mengenai novelnya..
Ok saya menonton film
dilan itu pada tanggal 29 Januari 2018 tepatnya 4 hari setelah film di rilis di
bioskop. Saking penasaran dan antusiasnya , bayangkan film dilan saya menonton
sendiri hihi. Dan antriannya bukan main panjang saya baru mendapatkan tiket
sekitar 45 menit mengantri dan masih harus menunggu 45 menit lagi untuk
kebagian theaternya. Dan itu full..
Dari teaser di youtube
sudah membuat saya yakin bahwa film ini adalah film yang bagus dan punya
pencapaian tinggi nantinya , antusias banyak orang pun tidak di ragukan.
Okay
kembali ke Topik utama saya kehabisan
kata-kata untuk menggambarkan film ini menurut saya sebagai seorang yang telah
membaca novelnya ialah semua ekspektasi saya saat membaca novel ini benar-benar
tercapai, bagaimana saya membayangkan sosok Dilan semuanya terpenuhi walaupun
beberapa bulan yang lalu banyak kritikan pedas terhadap film ini karena telah
memilih sosok Iqbaal Ramadhan sebagai Dilan. Banyak yang tidak setuju karena
berpendapat bahwa iqbaal tidak cocok memerankan Dilan karena background dia
yang dulunya seorang personil boyband , tapi sepertinya alasan itu sangat tidak
patut karena banyak aktor film yang merupakan personil boyband contohnya D.O
EXO. Dan saya rasa keraguan tersebut
terbayarkan dengan filmnya.
Kita
langsung saja berbicara ke Filmnya .. menurut saya film ini memang visualisasi
terbaik dari novelnya karena cerita yang di sajikan benar-benar sesuai dengan
novelnya.
Memang
ada beberapa cerita yang tidak di munculkan di filmnya saya rasa itu karena
keterbatasan waktu dalam waktu 110 menit
memang tidak mungkin di sajikan semua
yang ada di novel tersebut, kemudian untuk latar waktu tahun 1990 memang sedikit membuat
film ini saya beri nilai 4 dari 5 karena nuansa 90,an nya memang sedikit tidak
terlalu di suguhkan mungkin karena sulit untuk membuat suasana tahun 1990 di
tahun 2017 (tahun syuting film). Terkebih
lagi suasana kota bandung yang sudah banyak berubah yang sulit untuk di
wujudkan menjadi tahun 1990 , namun di balik hal tersebut yang membuat nuansa
1990 kurang kena ialah pakaian yang di gunakan oleh pemerannya memang kurang
kena terutama pemeran Milea , Baju yang ia kenakan malah terkesan tahun 2000’an
untuk pemeran dilannya saya pribadi dapat feelnya banget dari jaket jeansnya ,
baju gombrohnya okelah ya...
Yang
paling di soroti di film ialah chemistry dari Dilan dan Milea. Saya tidak tahu
lagi cara memuji Acting mereka sudah sangat baik. Saya tidak bisa bayangkan
bagaimana seandainya film ini tanpa sosok Iqbaal sebagai dilannya, karena dari
kepribadian iqbaal saja sudah pas sekali untuk memerankan sosok dilan ini.
Siapa
yang tidak tahu bahwa iqbaal adalah sosok yang cerdas , pandai dalam public
speaking, suaranya lembut , cakep banget
hihi... tidak kah itu mewakilkan dilan ???
Di
dalam ekspektasi saya dilan pun seperti iqbaal
pas bangetlah di hati hihi..
Yang
membuat saya sedikit kecewa sih sebenarnya bukan hal yang terlalu penting
hm.... jadi di dalam novelnya Nandan yang adalah seorang Ketua kelas, jago
basket swag banget di eranya di dalam film ini terlihat culun dan gak ada
swagnya, peran susiana tidak di ekspose padahal yang terlibat pada saat anhar
menampar milea adalah Susiana juga namun di sayangkan perannya tidak di
lihatkan sebagaimana Peran Kang Adi yang d munculkan di film.
(Milea,Wati,
Rani, Nandan )
Banyak
adegan yang membuat jantung berdetak kencang, bagi yang sudah membaca novelnya
pasti tahu kata-kata dilan yang bak seorang penyair hebat dengan kata-kata
meluluhkan hati. Adegan saat Anhar dan Dilan Berantem itu adalah scene
terfavorit saya, adegan saat milea dan dilan berdebat di lorong pada saat ada
geng motor dari SMA lain nyerang sekolah mereka bagian favorit itu di saat
dilan menyenderkan punggungnya di tembok dengan menumpahkan kekhawatiran nya
Ini
adegan favorit di novel dan bersyukur ini ada di filmnya. Dan puas banget
- T a d i
kemana?||, kutanya dia. Aku melihat matanya nampak cemas
- K a m u tidak apa-apa?|| dia balik nanya sambil meraih satu tanganku dan kubiarkan
- T a d i kemana?|| kutanya dia
—Ada
—Kemana?!!||, kutanya lagi
- Di belakang gereja||. dia menyandarkan punggungya ke tembok, seperti orang yang
baru selesai dari rasa gelisah. Favorit banget ini dan iqbaal dapet banget perannya
- K a m u ya? ||
-Bukan. Bukan aku. Itu Anhar|| dan ini juga scene favorit di film makasi banget ini udah di tampilin di film suka –suka...
- K a m u juga! ||
-Enggak. Lia. Nanti, nanti kujelaskan||
—Aku mau ke kelas||, kataku sambil pergi. Dilan nyusul.
- D i mana Piyan?||, kutanya tanpa menoleh kepadanya
- M a s i h di belakang gereja||
-Gengster brengsek!||
Adegan fight Anhar dan
dilan juga buat film ini bagus banget dapet banget suasananya lucunya juga
dapet
Banyak banget
adegan-adegan yang bikin ketawa, luluh dan lain sebagainya yang sukses di tampilkan
di film ini.
Kata-kata puitis dilan
pun sukses di bacakan oleh iqbaal.
Namun mungkin banyak
adegan yang harus di tonton dengan pemikiran yang lebih luas kata lainnya harus
di cerna lebih dalam lagi
Seperti adegan dilan
yang menantang pak suripto di sana mungkin jika di tonton oleh para abg labil
mungkin akan d bilang keren untuk di lakukan , namun sebenranya adegan sperti
itu harus di olah ulang di otak kita dngan memahami makna tersirat bahwa
seorang guru seharusnya memberi tahu muridnya dengan cara yang baik dulu bukan
dengan langsung menarik kerah baju, menampar hingga muridnya tersungkur
harusnya ia mencontohkan dengan cara yang baik dahulu.
Segala sesuatu itu
tidak harus diselesaikan dengan kekerasan itu pelajaran di film dilan
Belum lagi sosok dilan
yang memang terkesan bad boy namun tetap taat pada orang tua, agama, dan
memiliki nilai bagus di sekolahnya...
Mungkin ini dulu ya..
kepanjangan ya hihi,,,, tangan udah
keriting nulis hihi....
pokokny Kalian wajib banget nonton film ini SANGAT DI REKOMENDASIKAN DEH .....
No comments:
Post a Comment