Tuesday, February 6, 2018

Makalah Pasar Persaingan Sempurna

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dari pandangan Pembeli , yang dinamakan pasar adalah kumpulan perusahaan yang produk tertentunya dapat dibeli. Dari pandangan penjual yang dinamakan pasar adalah kumpulan pembeli yang menjadi sasaran penjualan produk tertentu. [1]
            Satu kelompok perusahaan yang memproduksi produk tertentu atau sekelompok produk yang saling  berkaitan di sebut industri. Perhatikan bahwa kurva permintaan pasar untuk produk tertentu adalah kurva permintaan yang di hadapi oleh sebuah industri yang menghasilkan produk tersebut. [2] Jika para manajer suatu perusahaan memutuskan untuk membuat produk dan menjualnya mereka perlu mengetahui berapa jumlah produk yang dapat dijualnya pada berbagai tingkat harga yang di kenakan pada produknya. Dengan demikian mereka tidak begitu banyak berkepentingan dengan kurva permintaan pasar atas produk industri mereka seperti kepentingan mereka dengan kurva permintaan perusahaan sendiri atas produk tersebut. Dua abad yang lalu , Adam Smith menyatakan bahwa, melalui kerja dari tangan yang tak terlihat , mereka mengejar kepentingan sendiri dalam ekonomi yang kompetitif akan mengembangkan kepnetingan publik dengan cara yang efektif. Konsep ini bahwa kekacauan dan kekasaran dari persaingan pasar merupakan dorongan yang kuat untuk menaikkan hasil produksi dan standar hidup merupakan salah satu gagasan yang paling kuat dalam sejarah. [3]
di bawah kondisi yang terbatas termasuk persaingan sempurna , ekonomi pasar akan menunjukkan efesiensi alokatif. Dalam sistem semacam ini , ekonomi sebagai satu kesatuan bersifat efisien , dan tidak seorang pun dapat menjadi lebih baik tanpa membuat orang lain menjadi buruk” [4]
Kita telah melihat bersama bahwa para pakar ekonomi merumuskan struktur pasar untuk menetukan berbagai karakteristik yang akan berpengaruh pada perilaku dan hasil kerja perusahaan yang menjual di pasar tersebut. karakteristik ini menetukan , antara lain , hubungan antara kurva permintaan pasar dari produk industri dan kuva permintaan yang dihadapi oleh setiap perusahaan dalam industri tersebut.
Jumlah pennjualan dan hakikat produk merupakan aspek yang penting dalam struktur pasar. Ada juga ciri lainnya yang mudah masuk ke industri ciri dan jumlah produk yang dihasilkan perusahaan, serta kemampuan perusahaan mempengaruhi permintaan dengan cara advertasi.[5]
B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Karakteristik pasar persaingan sempurna??
2.      Permintaan dan Penerimaan Dalam Pasar Persaingan Sempurna ?
3.      Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek ?
4.      Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Panjang?
5.      Penawaran Perusahaan Dalam Pasar Persaingan Sempurna?
6.      Kekuatan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna?
C.     TUJUAN

1.      Memahami Karakteristik pasar persaingan sempurna??
2.      Memahami Permintaan dan Penerimaan Dalam Pasar Persaingan Sempurna ?
3.      Memahami Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek ?
4.      Memahami Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Panjang?
5.      Memahami Penawaran Perusahaan Dalam Pasar Persaingan Sempurna?
6.      Memahami dan mengetahui Kekuatan dan Kelemahan Pasar Persaingan
Sempurna?














BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pasar persaingan sempurna
Yang di maksud pasar persaingan sempurna di dalam teori ekonomi mikro pada umumnya adalah suatu pasar yang ditandai oleh tidak adanya sama sekali persaingan yang bersifat pribadi (rivalry) di antara perusahaan-perusahaan individu yang ada di dalamnya. Jadi dengan demikian pengertian persaingan sempurna di dalam teori ekonomi berbeda dengan pengertian di dalam bahasa sehari-hari. Di dalam pengertian bahasa sehari-hari persaingan berarti persaingan antar pribadi(rivalry), sedang dalam teori ekonomi persaingan berarti tidak adanya persaingan langsung antar pribadi (perfectcompetition).[6]
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal , karena di anggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya. Dalam analisis  ekonomi sering dimisalkan bahwa perekonomian merupakan persaingan sempurna. Akan tetapi dalam prakteknya tidaklah mudah untuk menetukan jenis industri yang struktur organisasinya digolongkan kepada persaingan sempurna murni, yaitu yang ciri-cirinya sepenuhnya bersamaan dengan dalam teori. Yang ada adalah yang mendekati ciri-cirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan di sektor pertanian.
Namun demikian,  walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak terwujud di dalam praktek, adalah sangat penting untuk mempelajari tentang corak kegiatan perusahaan dalam persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadan persaingan sempurna dapat dijadikan landasan di dalam membuat perbandingan dengan ketiga jenis struktur pasar lainnya. Disamping itu analisis ke atas persaingan sempurna adalah suatu permulaan yang baik dalam mempelajari cara-cara perusahaan menentukan harga dan produksi di dalam usaha mereka untuk mencari keuntungan yang maksimum.[7]




B.     Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri di mana terdapat banyak penjual dan pembeli , dan setiap penjual pun membeli tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar.[8] Karakteristik selngkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah :
1.      Perusahaan Adalah Pengambil Harga
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menetukan atau mengubah harga pasar. Apapun tindakan perusahaan dalam pasar , ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar di tentukan oleh interaksi di antar keseluruhan produsen  dan keseluruhan pembeli . seorang produsen adalah terlalu kecil peranannya di dalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi di pasar. Peranannya yang sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang di ciptakan seorang produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan akan diperjualbelikan. [9]

2.      Setiap Perusahaan Mudah Ke Luar atau Masuk
Sekiranya perusahaan mengalami kerugian,dan ingin meninggalkan industri tersebut , langkah ini dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industri tersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya tersebut. Sama sekali tidak terdapat hambatan-hambatan , baik secara legal atau dalam bentuk lain secara keuangan atau kemampuan teknologi , misalnya kepada perusahaan-perusahaan untuk memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut.[10]
3.      Menghasilkan Barang Serupa (Homogin)
Barang yang bersifat homogin artinya persis sama antara yang satu dengan yang lain baik tehnis maupun non tehnis. Antara barang yang satu dengan yang lain dapat menggantikan secara sempurna di dalam penggunaannya.[11]
Barang yang di hasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yang nyata di antara barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan istilah barang identical atau homogenous. Karena barang-barang tersebut adalah sangat serupa sehingga pembeli tidak dapat membedakan  yang mana yang dihasilkan produsen A atau B atau podusen lainya. Barang yang dihasilkan seorang produsen merupakan pengganti sempurna kepada barang yang dihasilkan produsen-produsen lain. Sebagai akibat dari sifat ini , tidak ada gunanya kepada perusahaan-perusahaan untuk melakukan persaingan yang berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition  yaitu persaingan dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.
4.      Terdapat Banyak Perusahaan di Pasar
Sifat inilah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk mengubah harga. Sifat ini meliputi dua aspek , yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relatif kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibat nya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut. Sifat ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan , seperti menaikkan atau menurunkan harga dan menaikkan atau menurunkan produksi, sedikit pun ia tidak mempengaruhi harga yang berlaku dalam pasar/industri tersebut.
5.      Pembeli Mempunyai Pengetahuan Sempurna Mengenai Pasar
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan pasar di pasar , yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tingi dari yang berlaku di pasar
C.     Permintaan Dan Penerimaan Dalam Pasar Persaingan Sempurna
Di dalam menganalisis usaha suatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan , dua hal harus diperhatikan.
-          Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan
-          Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu
Ciri pertama dari pasar persaingan sempurna setiap perusahaan adalah pengambil harga , yaitu suatu perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga. Interaksi seluruh produsen dan seluruh pembeli di pasar yang akan menetukan harga pasar , dan seorang produsen hanya “menerima” saja harga yang sudah ditentukan tersebut. [12]
Inti nya Perusahaan adalah sebagai pengambil harga, yaitu sebuah perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga.. Hal ini menunjukkan seberapa banyak pun barang yang diproduksikan dan dijual oleh produsen, ia tidak dapat mengubah harga yang telah ditentukan pasar, karena jumlah yang diproduksikan hanya sebagian kecil saja dari jumlah yang diperjualbelikan di pasar.


P
 

D
 
permintaan yang di hadapi perusahaan dan pasar

d
 

d
 

300
 

30000
 
P

3000
 

Q
 
 






200000
 
                                                      Q
                                                       

(ii) Pasar
 

(i)perusahaan
 
                  

Gambar di atas (ii) menunjukkan permintaan dan penawaran ke atas barang yang dihasilkan perusahaan perusahaan dalam suatu pasar persaingan sempurna. Dapat dilihat bahwa harga pasar tercapai adalah Rp.3000, dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah 200000 unit. Dalam kurva (i) ditunjukkan permintaan yang dihadapi oleh suatu perusahaan dalam industri tersebut. Kurva permintaan yang di hadapi oleh suatu perusahaan dalam industri tersebut. Kurva permintaan dd adalah berbentuk satu garis yang sejajar dengan sumbu datar , dan tingkat harga di capai adalah Rp.3000. Kurva dd adalah bersifat elastis sempurna karena dua alasan. Yang pertama , hasil produksi perusahaan tersebut adalah serupa dengan perusahaan-perusahaan lain dalam industri itu, dengan demikian  apabila perusahaan tersebut menaikkan harga hasil produksinya ,tidak satupun dari hasil produksinya yang akan terjual. Para konsumen akan membeli dari perusahaan lain. Alasan kedua , oleh karena produksi perusahaan tersebut adalah sebagian kecil saja dari yang diperjualbelikan di pasar,perusahaan tersebut dapat menjual seluruh produksinya pada harga Rp.3000,. Sumbu datar dari gambar (i) menunjukkan bahwa produksi perusahaan itu adalah jauh lebih kecil dari jumlah barng yang diperjualbelikan di pasar. Karena perusahaan itu dapat menjual semua hasil produksinya , tidak ada alasan kepada perusahaan untuk menurunkan harga barangnya.[13]
HASIL PENJUALAN MARJINAL, RATA-RATA DAN TOTAL
·         Hasil Penjualan Rata-rata(AR)
            Kurva permintaan pada dasarnya digambarkan dengan tujuan untuk menjelaskan tentang jumlah permintaan terhadap suatu barang pada berbagai tingkat harga. Di samping itu, di dalam menganalisis kegiatan perusahaan ia menunjukkan pula hasil penjualan rata-rata yang diterima produsen pada berbagai tingkat produksinya.[14]
·         Hasil Penjualan Marginal(MR)
            Satu konsep mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuh diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjumlahan marginal(MRàMarginal Revenue), yaitu tambahan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan perusahaan dari menjual satu unit lagi barang yang diproduksinya. Dalam pasar persaingan sempurana berlaku kaedaan berikut harga = hasil penjualan rata-rata = hasil penjualan marginal.
·         Hasil Penjualan Total
            Seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barang yang diproduksinya dinamakan hasil penjualan total(TRàTotal Revenue). Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknyan jumlah barang yang dijual perusahaan. Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik 0. [15]

(i)Kurva permintaan
 

0
 

Q
 

P
 

3000
 

6000
 

d 0= AR0=MR0
 

d 1 =AR1=MR1
 
                                                                                                    




















(ii) Kurva Hasil Penjualan
 

0
 

TR0
 

TR1
 

A2
 

A1
 

10
 

Q
 

P
 

3000
 

6000
 
                                                                                                    










D.    Keseimbangan Perusahaan Dalam Jangka Pendek
Dalam jangka pendek , output yang dihasilkan produsen dapat ditambah  atau dikurangi dengan jalan menambah atau mengurangi jumlah input variable yang digunakan. Dalam jangka pendek perusahaan hanya dapat menyesuaikan jumlah outputnya  dengan suasana yang terjadi di pasar ; sejauh tingkat output yang mungkin dapat dihasilkan dengan peralatan kapital (input tetap) yang ada . perusahaan yang rasional akan menyesuaikan jumlah sampai ketingkat output yang menghasilkan keuntungan maksimum (kerugian minimum).[16]
Penetuan titik keseimbangan produsen pada dasarnya ada dua cara , yaitu melalui pendekatan penerimaan total pengeluaran total perusahaan dan pendekatan penerimaan batas pengeluaran batas perusahaan.[17]
a.       Penentuan titik keseimbangan produsen jangka pendek pendekatan penerimaan total-pengeluaran total perusahaan.
Keuntungan /kerugian (sering diberi simbol dengan selisih antara penerimaan total yang diproleh produsen dari penjualan output dan pengeluaran total yang dikeluarkan produsen untuk menghasilkan output tersebut. keuntungan maksimum atau kerugian minimum akan terjadi pada tingkat output dimana selisih antara penerimaan dan pengeluaran produsen mencapai maksimal (atau selisih antara pengeluaran dan penerimaan produsen mencapai minimal).
b.      Penentuan titik keseimbangan produsen jangka pendek pendekatan penerimaan batas-pengeluaran batas.
Yang di maksud dengan penerimaan batas produsen
(marginal revenue) adalah perubahan penerimaan total produsen yang diakibatkan oleh perubahan 1 satuan output penjualan. Penerimaan batas produsen pada setiap tingkat penjualan dapat ditentukan dengan jalan membagi perubahan penerimaan total produsen dan perubahan output yang terjual. Secara grafis penerimaan batas pada setiap tingkat output ditunjukan oleh lereng (slope)dari kurva penerimaan total. Apabila kurva permintaan berbentuk linier dan berlereng negatif , maka agar produsen dapat menjual 1 satuan output lebih banyak ia harus menurunkan harga
MR=Pn+1-(Pn-Pn+1)Qn


D
 

SS
 

D’
 
                                                  

harga
 

Kuatitas
 

D
 

E
 

E’
 

SS

 

D’

 
                                                                                                                      






PC
 
 


e
 
                                                                                                                      

PA
 

P=MR
 

Q
 

O
 

Qe
 
 






8.3.jpg
Penjelasan diagram 8.3 dan 8.4 : • Diagram 8.3 menunjukkan bahwa kondisi MR = MC (titik E) tercapai pada saat output sejumlah Q*.  • Perusahaan memproduksi pada saat MR = MC agar perusahaan memperoleh laba maksimum atau dalam kondisi buruk kerugiannya minimum (minimum loss).  • Karena biaya rata-rata lebih kecil dari harga, dari setiap unit output perusahaan memperoleh laba sebesar BE per unit.  • Jika output lebih kecil dari Q*, misalnya Q1, penerimaan marjinal (MR = P) lebih besar dari biaya marjinal (MC), sehingga lebih menguntungkan bagi penamhaan menambah output. • Bila output lebih besar dari Q*, MC sudah lebih dari MR. Penambahan output akan mengurangi laba. Karena itu laba maksimum tercapai hanya bila MR = MC, pada saat jumlah output adalah Q*.
Materi 8. Pasar Persaingan Sempurna  4
• Karena biaya rata-rata (AC) lebih kecil dari harga (P), untuk setiap unit output yang terjual diperoleh laba sebesar BE. Laba total yang diperoleh sama dengan Q* dikali BE atau sama dengan luas bidang APEB. Laba ini disebut laba super normal (super normal profit). • Diagram 8.3 hanya menjelaskan satu kemungkinan, yaitu laba maksimum. • Masih ada dua kemungkinan yang dialami perusahaan, yaitu impas dan rugi.  • Kondisi impas terjadi bila biaya rata-rata sama dengan harga, di mana laba per unit sama dengan nol, seperti digambarkan dalam Diagram 8.4. Keadaan seperti ini dinamakan sebagai laba normal (normal profit).

Kondisi impas terjadi bila biaya rata-rata sama dengan harga, di mana laba per unit sama dengan nol, seperti digambarkan dalam Diagram 8.4. Keadaan seperti ini dinamakan sebagai laba normal (normal profit).

Diagram 8.5 menunjukkan bahwa pada saat MR — MC perusahaan mengalami kerugian sebesar BE per unit.  • Sehingga kerugian total adalah seluas bidang PAEB. Kerugian ini adalah kerugian minimum (minimum loss). Bila perusahaan memproduksi kurang dari Q* (misal Q1), kerugian per unit menjadi lebih besar (CD > BE).  • halnya kerugian total, yang secara grafis terlihat dari luas PKDC > luas PAEB. Bila output lebih besar dari Q*, kerugian per unit bisa menjadi lebih kecil (bila memproduksi Q2 atau lebih besar (bila memproduksi Q3), tetapi kerugian total lebih besar dibanding jika memproduksi sebanyak Q*



E.     Keseimbangan Jangka Panjang
a.       Keseimbangan jangka panjang. Bagi perusahaan.

Sebuah perusahaan dikatakan berada dalam keseimbangan jangka panjang apabila perusahaan tertentu telah menyesuaikan skala perusahaan yang kan ia gunakan dengan skala perusahaan dimana ongkos produksi rata-rata jangka panjang berada pada titik minimum.[18]
Dan ia bersinggungan dengan kurva permintaan yang terjadi dipasar .dalam priode jangka panjang ,produsen hanya dimungkinkan untuk menerima sekedar keuntungan normal (normal profit). Keseimbangan jangka panjang Jika modal dan semua input yang lain berubah-ubah dan ada kebebasan bagi perusahaan-perusahaan untuk keluar dari dan masuk ke industri yang bersangkutan.[19]
Diagram 8.6.a menunjukkan keseimbangan industri jangka panjang terjadi di titik E0 di mana tingkat harga P0 dan jumlah output Q0; • Pada saat itu keseimbangan perusahaan digambarkan pada Diagram 8.6.b (perhatikan kurva SMC, LMC, SAC dan LAC berpotongan di satu titik, yaitu titik E) dengan output Q*;
Materi 8. Pasar Persaingan Sempurna  6

• Jika ada perusahaan yang masuk, akan terjadi penambahan penawaran. Diagram 8.6.a menunjukkan kurva penawaran bergeser ke kanan (S0 ke S1); • Keseimbangan baru terjadi di titik E1, di mana harga keseimbangan P1 dan output sebanyak Q1. Sebelum ada perusahaan yang masuk, pada tingkat harga P1 jumlah output yang ditawarkan hanya Q2; • Selisih Q1 - Q2 adalah akibat penambahan kapasitas produksi yang berasal dari perusahaan yang masuk; • Tetapi pada tingkat harga P1 ada perusahaan-perusahaan yang tidak dapat bertahan, karena harga jual lebih kecil dari biaya produksi per unit (P1 < AC); • Lagi pula jika output ditambah, kerugian bertambah besar (jarak SMC - P1 makin besar); • Keluarnya perusahaan menyebabkan penawaran tingkat industri berkurang, misalnya sampai ke kurva S2 (Diagram 8.6.a) yang menaikkan harga menjadi P2. Bagi perusahaan secara individu, keadaan ini sangat menguntungkan, karena perusahaan memperoleh laba super normal (P2 > AC). Hal ini akan menarik perusahaan-perusahaan lain untuk masuk ke dalam industri; • Gerakan masuk-keluar akan berhenti bila keseimbangan kembali ke titik E, sehingga perusahaan dalam industri hanya menikmati laba normal. Hal ini dikarenakan adanya asumsi free entry and exit;


F.      Penawaran Perusahaan Dalam Pasar Persaingan Sempurna
Walaupun perusahaan secara individual tidak punya kendali atas harga pasar persaingan sempurna , namun harga pasar untuk suatu industri yang kompetitif di tentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan. Kurva permintaan industri secara total adalah suatu penjumlahan kuantitas-hilangproduk yang akan dibelipara pembelisecara individual pada masing-masing tingkat harga, sedangkan kurva penawaran industri adalah penjumlahan kuantitas-kuantitas produk yang akan dijual perusahaan-perusahaan secara individual pada tingkat harga yang berbeda-beda.[20] Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan perkaitan antara harga sesuatu barng tertentu dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan.kurva MC perusahaan tersebut mempunya sifat yang sama dengan kurva penawaran, yaitu ia menggambarkan bagaiman perubahan harga kan mempengaruhi produksi (barang yang ditawarkan ) perusahaan tersebut.




(ii) Kurva Penawaran


 


                                                                                                                      







                           S



Diagram 8.7.a menunjukkan jika harga di bawah P0, perusahaan tidak mau berproduksi (tidak ada penawaran) karena harga masih lebih kecil dari biaya variabel per unit yang paling rendah (AVC berpotongan dengan MC); • Jika harga naik ke P1, agar mencapai laba maksimum perusahaan berproduksi pada saat MR= MC atau MR = P, sehingga jumlah output adalah Q1; • Jika harga jual terus meningkat, misalnya ke P2, P3 dan P4, maka perusahaan harus memproduksi Q2, Q3 dan Q4 agar mencapai laba maksimum; • Kurva  MC menunjukkan hubungan antara tingkat harga dengan jumlah output yang diproduksi (ditawarkan); • Dengan demikian dalam pasar persaingan sempurna kurva MC setelah melewati titik potong dengan minimum kurva AVC adalah juga kurva penawaran perusahaan jangka pendek (Diagram 8.7b); • Dapat disimpulkan bahwa dalam pasar persaingan sempurna, meskipun perusahaan menderita rugi, selama P masih di atas AVC, sebaiknya perusahaan tetap berproduksi karena kerugian yang diderita masih lebih kecil dari FC yang harus dikeluarkan apabila perusahaan tidak berproduksi;  • Kalau berproduksi, berarti sebagian dari FC masih dapat tertutup. Namun, bila P di bawah AVC, maka sebaiknya perusahaan tidak berproduksi, karena kalau tetap berproduksi kerugian lebih besar dari FC. 


G.    Kekuatan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
Keadaan pasar yang bersifat persaingan sempurna banyak digunakan sebagai pemisalan di dalam analisis ekonomi. Kebanyakan analisis ekonomi menganggap bahwa persaingan sempurna adalah struktur pasar yang lebih idealdari jenis-jeis pasar lainnya. Ini disebabkan pleh beberapa kebaikan dari pasar persaingan sempurna. Namun demikian ia juga mempunyai bebrapa keburukan. Sebagai penutup kepada uraian mengenai pasar persaingan sempurna , dalam bagian ini akan diperhatikankebaikan dan keburukan pasar tersebut.
-          Persaingan sempurna memaksimumkan efesiensi
Sebelum menerangkan kebaikan pasar persaingan sempurna ditinjau dari sudut efisiensi , terlebih dahulu akan di terangkan dua konsep efisiensi : efesiensi produktif dan efisiensi alokatif. Seterusnya melalui kedua konsep efisiensi ini , akan diterangkan kebaikan pasar persaingan sempurna kalau dibandingkan dengan bentuk pasar lainnya.
Efesiensi produktif untuk mencapai efesiensi produktif harus dipenuhi dua syarat yang pertama, untuk setiap tingkat produksi ,biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum.untuk menghasilkan suatu tingkat produksi berbagai corak gabungan faktor-faktor produksi dapat digunakan. Gabungan yang paling efisien adalah gabungan yang mengeluarkan biaya yang paling sedikit. Syarat iniharus dipenuhi pada setiap produksi . syarat yang kedua, industri secara keselurhan harus memproduksi barang pada biaya rata-rata yang paling rendah
Efesiensi Alokatif
 Untuk melihat apakah efisiensi alokatif di capai atau tidak , perlulah dilihat apakah alokasi sumber-sumber daya ke berbagai kegiatan ekonomi/produksi telah mencapai tingkat yang maksimum atau belum. Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila di penuhi syarat berikut
-          Harga setiap barang yang sama  dengan biaya marjinal untuk memproduksi barang tersebut. berarti untuk setiap kegiatan ekonomi , produksi harus terus dilakukan sehinga tercapai keadaan dimana harga=biaya marjinal. Dengan cara ini produksi berbagai macambarang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakat .
         Menurut Sadono sukirno dalam buku nya yang berjudul “Mikroekonomi Teori Pengantar “ Pasar Persaingan sempurna memiliki kebaikan dan keburukan sebagai berikut
Kebaikan :
1.      Memaksimumkan efesiensi
2.      Tingkat kebebasan bertindak dan memilih tinggi
3.      Menciptakan distribusi pendapatanyang lebih baik
Kelemahan :
1.      Tidak menggalakkan inovasi
2.      Adakalanya menimbulkan biaya sosial
3.      Pilihan konsumen terbatas
4.      Adakalanya biaya produksi lebih tinggi
5.      Adakalnya distribusi pendapatan tidak seimbang[21]


Adapun menurut sumber lain  kelebihan dan kelemahan pasar persaingan sempurna sebagai berikut :
Kelebihan:
    • Pada pasar persaingan sempurna tidak ada yang tersaingi
    • Pada pasar persaingan smepurna penjual tidak memerluka iklan
    • Harga tidak ditentukan oleh satu penjual atau satu pembeli. Harga ditentukan oleh transaksi tawar menawar antara penjual pembeli
    • Pembeli dan penjual bertidnak bebas
Kelemahan:
    • Tidak ada dana untuk melakukan penelitian atau pengembangan produk.
    • Terbatasnya kebebasan memilih bagi pembeli.
    • Pekerja menerima upah atau gaji rendah.
    • Distributi pendapatan yang tidak merata atau tidak seimbang.








DAFTAR PUSTAKA
Sukirno,Sadono.2016.Mikroekonomi Teori Pengantar.Jakarta:PT RajaGrafindo Persada
Sudarman, Ari.1987.Teori Ekonomi Mikro Jilid 2. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Arsyad, Lincollin.2008.Ekonomi Maanajerial edisi 4.Yogyakarta: BPFE Yogyakarta
Lipsey, Richard G , dkk,. 1994. Pengantar Mikroekonomi. Jakarta : Binarupa Aksara
Nordhaus, Samuelson. 2003. Ilmu Mikroekonomi. Jakarta :  PT. Media Global Edukasi  

























[1] Richard G Lipsey, dkk., Pengantar Mikroekonomi, (Jakarta:Binarupa Aksara, 1994) Hal.4
[2] ibid
[3] Samuelson Nordhaus, Ilmu Mikroekonomi, (Jakarta: PT.Media Global Edukasi, 2003) Hal.336
[4] Ibid.hal.336
[5] Richard G.Lipsey, Loc .cit Hal.4
[6] Ari Sudarman, Teori Ekonomi Mikro Jilid 2, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta,1987),Hal.2
[7] Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada,2016),Hal.231
[8] Sadono Sukirno,Ibid, Hal.232
[9] Ibid,hal.232
[10] Ibid.
[11] Ari Sudarman, op.cit hal. 3
[12] Sadono Sukirno, op.cit Hal.233
[13] Ibid hal.234
[14] Ibid
[15] Ibid, hal.236
[16] Ari Sudarman,op.cit Hal.5
[17] ibid
[18] Ibid hal.30
[19] Samuel nordhaus,Loc.cit Hal.175
[20] Lincolin Arsyad, ekonomi manajerial,(yogyakarta:BPFE-Yogyakarta,2008), hal.342
[21] Sadono Sukirno, op.cit. Hal 262

No comments:

Post a Comment

Aplikasi Wajib Seorang Youtuber Di HP | Aplikasi untuk youtuber pemula di HP

kali ini saya akan kembali dengan Tema YOUTUBER.. hmm.. pekerjaan yang satu ini sedang banyak di gandrungi oleh orang-orang... men...